Kamis, 16 Januari 2014

KIsah Teladan


KISAH SI PENDENGKI

Ada seoramg lelaki yang setiap hari mengunjungi raja. Setelah bertemu raja, ia selalu berkata, “Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk cukup keburukan itu sebagai balasannya.”
Ada seorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja. “Lelaki itu memiliki kedudukanyang dekat dengan raja, setiap hari ia bertemu dengan raja”, pikir si pendengki dengan perasaan kyrang senang. Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata,”Lelaki yang setiap hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang amu. Ia juga berata bahwa bau mulutmu busuk.” Raja terdiam.
Sekeluarnya dari kerajaan, si pendengki duduk ditepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat dalam perjalanannya menemui raja, ia menghadangnya, “Kemarilah, singgahlah kerumahku.”
Setelah temannya singgah kerumahnya, si pendengki menawarkan bawang merah dan putih dan memaksa agar ia memakannya. Karena dipaksa, ia akhirnya ia mau memakannya untuk melegakan hati orang itu. Bau bawang merah dan putih itu tentu tidak mudah hilang.
Selesai berkunjung ke tempat si pendengki, lelaki itu sebagaimana biasa mengunjungi raja. Sewaktu berjabat tangan dengan raja, ia menutup multnya agar raja tidak mencium bau mulutnya.
“Rupanya benar perkataan orang itu, ia benar-benar menganggap mulutku bau”, pikir raja. Sang raja kemudian memikirkan suatu rencana jahat. Lelaki itu kemudian duduk dan berkata sebagaimana biasa, “Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuar buru cukup keburukan itu sebagai balasannya.”
Setelah merasa waktu berkunjungnya sudah cukup, ia kemudian pamit kepada raja. Raja berkata,” Bawalah surat ini dan serahkanlah kepada fulan.” Surat itu berisi, Jika sampai kepadamu pembawa surat ini, maka sembelihlah dan kulitilah dia, kemudian isilah tubuhnya engan jerami.
Lelaki tadi keluar membawa surat raja. Ditengah jalan ia dihadang oleh si pendengki.
“Apa yang kamu bawa?” tanyanya.
“Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri. Biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri, kecuali dalam urusan pembagian hadiah.”
“Berikan surat itu kepadaku, aku ini sedang butuh uang”, pintanya. Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Karena kasihan, surat itu emudian ia serahkan kepada si pendengki.
Si pendengki menerima dengan senang hati. Setelah sampai ditempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja.
“Masuklah kesini, raja menyuruhku membunuhmu,” kata tema raja.
“Yang dimaksud bukan aku, coba tunggulah sebentar biar kujelaskan,” katanya ketakutan.
“Perintah raja tak bisa ditunda,” kata teman raja.
Ia lalu membunuh,menguliti, dan mengisi tubih si pendengki dengan jerami.
Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, “Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk cukup keburukan itu sebagai balasannya.” Raja heran melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki.
“Tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dengannya, hanya saja kemarin ia mengundangku kerumahnya dan memaksaku makan bawang merah dan putih. Waktu aku menemuimu kututup mulutku agar kamu tidak mencium bau tidak sedap dari mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia menemuiu dan menanyakan titipanmu,” lelaki itu kemudian menceritakan semua yang terjadi.
Mendengar jalan cerita, tahulah raja bahwa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya. ‘Benar ucapanmu, Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk cukup keburukan itu sebagai balasannya.”
Kedengkian dihati orang itu telah membunuh dirinya sendiri. Baginda Rasulullah saw. Bersabda:” Jauhkanlah dirimu dari sifat hasad karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan, ibarat api yang membakar kayu.”(HR Abu Daud)

Sumber: www.geocities.com

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar